Minggu, 02 Januari 2011

isim ma'rifat dan isim nakirah

Isim Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)


النَّكِرَةُ




اَوَّلُهُ "ال"
المَعْرِفَة ُ
الاِسْمُ
اِسمُ ضَمِيْرٍ
ا

اِسمُ الإِِشَرَةِ


اِسمُ الْمَوْصُوْلِ


اِسمُ الْعَلَمِ


اِسمُ الْمُنَادَى


اِسمُ الإِضَافَةِ




Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh (umum) dan isim ma'rifat (khusus).


Isim nakiroh
Isim naakiroh adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang tidak ditentukan.

 ditandai dengan adanya tanwin ( ـًـ ، ــٍ ، ــٌ )
Contoh :  هُدٌى ، كِتَابٌ

Isim ma’rifat
Isim ma’rifat adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang sudah jelas penentuannya.
Isim ma'rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :
1.      Isim yang diawali dengan Al (ال)
Contoh : الهُدَى ، الكِتَابُ
2.      Isim dhomir (kata ganti)
3.      Isim isyaroh (kata tunjuk)
4.      Isim maushul (kata sambung)
5.      Isim alam (nama)
6.      Isim munada (yang dipanggil)
7.      Isim idhofat (yang disandarkan)

Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.

a.      Isim Dhomir (اسم الضمير  )
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma'rifat karena fungsinya untuk menggantikan isim tertentu.
Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.
Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti :  لَ + كُمْ = لَكُمْdan رَبٌّ + هُمْ = رَبُّهُمْ  dan isim dhomir bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : اَنْتَ ، هُوَ


مُتَّصِلٌ


فِى مَحَلِّ رَفْعٍ

بَارِزًا


مُنْفَصِلٌ


فِى مَحَلِّ نَصْبٍ


اِسْمُ الضَّميْرِ

وُجُوْباً




مُسْتَتِرٌ


جَوَازًا



1.      Isim dhomir bariz muttashil
Jumlahnya ada 14 sesuai dengan pronomia personalia yaitu :
a.       Untuk orang ke-III
-   Tunggal laki-Iaki (ghoib)  ـهُ atau ـهِ
-   Tunggal perempuan (ghoibah) :  ـهَا
-   Dua orang laki-laki/perempuan (ghoibaini/ghoibataini) : ـهُمَا atau ـهِمَا
-   Jamak laki-Iaki (ghoibiina) : هُمْ atau هِمْ
-   Jamak perempuan (ghoibaati) : هُنَّ atau هِنَّ
Huruf ha dibaca dhomah (  هُنَّ ، هُمْ ، هُمَا ، ـهُ) jika di depannya dhomah atau fathah.
Contoh :   رَبُّهُمْ ، رَسُوْلُهُdan sebagainya.
dan dibaca kasroh ( هِنَّ ، هِمْ ، هِمَا ، ـهِ ) jika di depannya kasroh atau aiy ( ـَـيْ )
Contoh : 
 عَلَيْهِمْ ،  رَسُوْلِهِ
kecuali jika bersambung dengan  مِنْ  menjadi مِنْهُ

b.      Untuk orang ke-II
-   Tunggal laki-Iaki (mukhothob) : كَ
-   Tunggal perempuan (mukhothobah) :  كِ
-   Dua orang laki-Iaki (mukhothobaini) dan perempuan (mukhothobataini) :  كُمَا
-   Jamak laki-Iaki (mukhothobiina) : كُمْ
-   Jamak perempuan (mukhothobaati) : كُنَّ

c.       Untuk orang ke-I
-   Tunggal (mutakallim) : ي
-   Jamak (mutakallimina) : نَا



2.      Isim dhomir bariz munfashil.
Isim dhomir ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pada tempat rofa' dan pada tempat nashob.
-         Kata ganti tertulis yang berdiri sendiri pada tempat rofa'
( اِسْمُ الضَّمِيْرِ الْبَارِزِ الْمُنْفَصِلِ فِي مَحَلِّ رَفْعٍ )
a.       Untuk orang ke-III
-   Tunggal laki-laki (ghoib) : هُوَ
-   Tunggal perempuan (ghoibah) : هِيَ
-   Dua orang laki-laki (ghoibaini) dan perempuan (ghoibataini) : هُمَا
-   Jamak laki-laki (ghoibiina) : هُمْ
-   Jamak perempuan (ghoibaati) : هُنَّ
b.      Untuk orang ke-II
-   Tunggal laki-laki (mukhotob) : اَنْتَ
-   Tunggal perempuan (mukhotobah) : اَنْتِ
-   Dua orang laki-laki-laki (mukhotobaini) dan perempuan (mukhotobataini) : اَنْتُمَا
-   Jamak laki-laki (ghoibina) : اَنْتُمْ
-   Jamak perempuan (mukhotobaati) : اَنْتُنَّ
c.       Untuk orang ke-I
-   Tunggal (mutakallim) : اَنَا
-   Jamak (mutakallimiina) : نَحْنُ


-         Kata ganti tertulis yang berdiri sendiri pada tempat nashob
( اِسْمُ الضَّمِيْرِ الْبَارِزِ الْمُنْفَصِلِ فِي مَحَلِّ نَصْبٍ )
a.       Untuk orang ke-III
-   Tunggal laki-laki : اِيَّاهُ
-   Tunggal perempuan : اِيَّاهَا
-   Dua orang laki-laki dan perempuan : اِيَّاهُمَا
-   Jamak laki-laki : اِيَّاهُمْ
-   Jamak perempuan : اِيَّاهُنَّ
b.      Untuk orang ke-II
-   Tunggal laki-laki : اِيَّاكَ
-   Tunggal perempuan : اِيَّاكِ
-   Dua orang laki-laki dan perempuan : اِيَّاكُمَا
-   Jamak laki-laki : اِيَّاكُمْ
-   Jamak perempuan : اِيَّاكُنَّ
c.       Untuk orang ke-I
-   Tunggal : اِيَايَ
-   Jamak : اِيَانَا




b.Isim isyaroh ( اِسْمُ الاِشَارَةِ )
Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma'rifat karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.


هَذَا
=
المُفْرَدُ



هَذَانِ  ، هَذَيْنِ
=
المُثَنَّى
المُذَكَّرُ


هَؤُلاَءِ
=
الجَمْعُ







القَرِيْبُ

هَذِهِ
=
المُفْرَدَةُ



هَتَانِ  ،  هَتَيْنِ
=
المُثَنَّى
المُؤَنَّثُ


هَؤُلاَءِ
=
الجَمْعُ








اِسْمُ الاِشَارَةِ لِلاِسْمِ
ذَلِكَ
=
المُفْرَدُ



ذَانِكَ  ،  ذَلِكُمَا
=
المُثَنَّى
المُذَكَّرُ


اُولَئِكَ ، ذَلِكُمْ
=
الجَمْعُ







البَعِيْدُ

تِلْكَ
=
المُفْرَدَةُ



تَانِكَ ، تِلْكُمَا
=
المُثَنَّى
المُؤَنَّثُ


اُولَئِكَ  ،  تِلْكُمْ
=
الجَمْعُ





Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (ba'id) yaitu ha tanbih ( هَـ ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk isim ba'id     ( كُمَا ، كَ atau كُمْ ). Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan letaknya saja.
Seperti : هُنَا ، هُنَاكَ ، هُنَالِكَ



b.      Isim Maushul ( اِسْمُ الْمَوْصُوْلِ )
Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma'rifat karena fungsinya untuk mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.

الَّذِى
=
المُفْرَدُ


الَّذِانِ  ،  اللَّذَيْنِ
=
المُثَنَّى
المُذَكَّرُ

الَّذِيْنَ  ، 
=
الجَمْعُ






اِسْمُ المَوْصُوْلِ لِلْاِسْمِ
الَّتِى
=
المُفْرَدَةُ


اللَّتَانِ  ،  اللَّتَيْنِ
=
المُثَنَّى
المُؤَنَّثُ

اللَاتِى  ،  اللَّائِى
=
الجَمْعُ





Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang tidak. Yaitu مَا (apa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal (اِسْمُ المَوْصُوْلِ لِغَيْرِ اِلْعَاقِلِ  ) dan مَنْ (siapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang berakal ( اِسْمُ المَوْصُوْلِ لِِلْعَاقِلِ ).

c.       Isim Alam ( اِسْمُ الْعَلَمِ )
Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa membutuhkan penjelasan. Isim ini ma'rifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu. Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama manusia. yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
a.       Isim khos (nama asli)
Contoh : عَائِشَةُ  ،  عُمَرُ
b.      Kunyah ( كُنْيَةٌ ) : julukan
Adalah nama yang diawali dengan kata :   اِبْنٌ ، اُمٌّ ، اَبٌdan بِنْتٌ
Contoh : اُمُّ الْمؤمنين ، اِبْنُ الْخَطَّابِ ، اَبُوْ حَفْصٍ dan lain-lain.
c.       Laqob ( لَقَبٌ ) : gelar
Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam suatu perkara.
Contoh : الصِّدِّيْقُ ، الرَّشِيْدُ ، الفَارُوْقُ dan lain-lain

d.      Isim Munada ( اِسْمُ الْمُنَادَى )
Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma'rifat karena setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.

(hah) أ ،  أي
=
لِلْقَرِيْبِ

(hai) أ ، أي ، هيا
=
لِلْبَعِيْدِ
حَرْفُ نِدَاءٍ
يَا
=
لِلْقَرِيْبِ اَوْ لِلْبَعِيْدِ



Pembagian isim munada

يَا مُسْلِمُ
=
المُفْرَد

يَا رَسُوْلَ اللهِ
=
مُضَافًا
حَرْفُ نِدَاءٍ
اَللّهُمَّ  / يَا اَللهُ
=
لَفْظُ الْجَلَالَةِ







Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan, sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Qur'an atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan dan isim munada khusus lafdzul jalalah.

-         Isim munada mufrod
Yaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi tidak boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu tandanya dhommah).
Contoh : يَا مُسْلِمُ
-         Isim munada mudhofan
Isim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata yang disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah).
Contoh : يَا رَسُوْلَ اللهِ
Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk do'a
seperti :
يَا رَبَّنَا  menjadi  رَبَّنَا
-         Isim munada khusus lafdzul jalalah (اَللهُ)
Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada pengkhususan yaitu : bentuknya ma'rifat  يَا اَللهُ dan huruf nida bisa diganti dengan huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu :  اَللّهُمَّ

Catatan :
Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma'rifat baik dengan ” ال ” ataupun isim maushul, maka setelah يا   tidak dapat langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz  اَيُّهَا (untuk isim mudzakkar) dan  اَيَّتُهَا (untuk isim muannats).
Contoh :   يَااَيَّتُهَا النَّفْسُ  ،   يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ

e.      Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( اِسْمُ اْلإِضَافَةِ )
Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( مُضَافٌ ) sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi (مُضَافٌ إِلَيْهِ  ), yang merupakan isim ma'rifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat ma'rifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).
Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :
-         Tidak boleh ada " ال "
-         Tidak boleh tanwin
-         Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di akhirnya dibuang.
Contoh  :    رَسُوْلُ اللهِ  =  اللهُ  + رَسُوْلٌ
                  وَالِدَيْهِ  =  ـهِ  +  وَالِدَيْنِ
                  بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ  =  اِسْرَائِيْلَ  +  بَنِيْنَ

0 komentar:

Posting Komentar